Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 2 Kegiatan
Bahasa Indonesia · Bab 2 Kegiatan
Asep Yudha

24/08/2021 14:42:33

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pelajaran 2

Kegiatan

Sumber:

Garuda

, 2006

Bagaimana pengalaman belajar kalian di Pelajaran 1? Cukup

menyenangkan dan menarik, bukan? Tentu sekarang kalian sudah

memiliki beberapa kemampuan berkaitan dengan materi pada

Pelajaran 1. Jangan pernah kalian sia-siakan pengalaman belajar

dan kemampuan yang kalian miliki.

Pada pelajaran 2 ini, kalian akan mendapatkan tambahan

pengalaman belajar yang akan mengolah dan mengasah

kemampuan kalian dalam hal menanggapi unsur pementasan drama;

menyampaikan laporan secara lisan; membaca ensiklopedia atau

buku telepon; serta menulis kreatif naskah drama satu babak dengan

memerhatikan keaslian ide.

Sudah siapkah, kalian? Pasti!

Mari, kita mulai pelajaran ini dengan motivasi untuk selalu

berprestasi.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

30

Peta Konsep

Kegiatan

Mendengarkan

Menanggapi unsur

pementasan drama

Berbicara

Menyampaikan

laporan

Membaca

Membaca ensiklopedia

atau buku telepon

Menulis

Menulis naskah

drama

Pelajaran 2 Kegiatan

31

A. Menanggapi Unsur Pementasan Drama

Pembahasan mengenai drama sudah pernah kita lakukan pada

pelajaran sebelumnya. Tentunya sedikit banyak kalian sudah

memahami mengenai drama, baik berkenaan dengan isi naskah,

unsur-unsur intrinsik, serta hal-hal berkenaan dengan pementasan

drama. Setelah pada pembahasan di depan kita membahas

mengenai unsur-unsur intrinsik drama, diharapkan pada

pembelajaran ini kalian dapat memberikan tanggapan terhadap

unsur pementasan drama. Tentunya sebelum menanggapi

pementasan drama, kalian harus menyimak atau menyaksikan

sebuah pementasan drama dengan saksama.

Sebelumnya, marilah sedikit kita ulas kembali mengenai

drama dan pementasan drama. Kata drama berasal dari bahasa

Yunani

draomai

yang berarti perbuatan atau tindakan. Lebih

lengkap, drama diartikan sebagai kisah hidup dan kehidupan

manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang

banyak dengan media percakapan, gerak, dan laku, dengan atau

tanpa dekor (layar dan sebagainya) didasarkan pada naskah yang

telah tertulis dengan atau tanpa musik, nyanyian, dan tarian. Hal

yang membedakan drama dengan karya sastra lainnya adalah

adanya dialog atau percakapan yang dilakukan para pelaku drama.

Drama sebagai sebuah karya sastra yang dipentaskan memiliki

unsur berikut.

1.

Naskah cerita, sebagai teks yang akan dipentaskan dan

berbentuk dialog antartokoh.

2.

Aktor atau pemeran, sebagai pemeran tokoh-tokoh yang

membawakan cerita.

3.

Panggung, sebagai tempat pementasan yang menunjukkan

setting cerita dengan didukung dekorasi atau properti.

4.

Tata lampu, sebagai pencahayaan dalam proses pementasan.

5. Ilustrasi, biasanya berupa musik pendukung yang

menggambarkan suasana adegan.

6.

Kostum dan tata rias, sebagai penegasan karakter tokoh-

tokohnya.

Adapun dari unsur-unsur tersebut, unsur aktor masih dapat

dirincikan lagi, sebagai bahan untuk ditanggapi dalam pementasan

drama. Keaktoran dalam drama mencakup hal-hal berikut.

1.

Penjiwaan, berkaitan dengan ketepatan dan kesungguhan

karakter yang dibawakan.

2.

Ekspresi, berkaitan dengan perubahan raut wajah dan gerak

tubuh dalam berbagai suasana.

3.

Suara, berkaitan dengan intonasi, artikulasi, dan volume.

Sumber:

Ensiklopedi

Umum untuk Pelajar

, 2005

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalian

adalah dapat meng-

identifikasi karakter

tokoh, mendeskripsi-

kan fungsi latar, serta

menanggapi hasil

pementasan drama.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

32

Supaya lebih memahami materi ini, mintalah kepada beberapa

teman untuk memerankan naskah drama berikut ini!

Pakaian dan Kepalsuan

Oleh: Achdiat K. Mihardja

Saduran bebas dari:

“The Man with the Green Necktie”

karya:

Averchenko

Lokasi

: Sebuah sudut restoran kecil.

Waktu

: Kira-kira pukul 10 malam.

Pemain

: Samsu (pedagang), Mas Abu

(pegawai negeri), Sumantri

(pemimpin politik), Ratna (istri

Sumantri), Hamid (penganggur dan

bekas pejuang), Rusman (pengang-

gur dan bekas pejuang), Pelayan dan

karyawan restoran lainnya.

Di dalam restoran sudah sepi. Tinggal

Rusman dan Hamid yang masih duduk

berhadapan menghadapi sebuah meja kecil.

Hamid minum kopi sedangkan Rusman

memilih teh. Mereka masih muda, berumur

sekitar 25 tahun.

....

SEBENTAR kemudian masuk seorang

wanita yang diikuti oleh tiga orang laki-laki.

Mereka itu adalah Mas Abu, seorang pegawai

negeri; Samsu, seorang importir; Sumantri,

seorang pemimpin partai dan istrinya, Ratna.

Mereka berpakaian necis-necis. Mereka

masuk sambil riuh bercakap-cakap dan

tertawa-tawa. Pelayan segera mendekat dan

mempersilakan mereka duduk di sudut kiri

agak ke tengah.

....

Ketiga laki-laki itu berdiri sambil

mengacungkan gelasnya masing-masing, lalu

minum dengan wajah yang saling

mengagumi. Ratna tetap duduk di kursinya

dan tersenyum tenang.

Hamid dan Rusman berbisik-bisik

sejenak. Kemudian Hamid bangkit, lalu

dengan langkah yang pasti menghampiri or-

ang-orang yang sedang saling mengagumi itu.

Rusman menarik pelayan pada lengannya,

masuk ke belakang.

Orang-orang kaget dan merasa

tersinggung, ketika Hamid berkata: Kulihat,

Saudara-saudara sekalian menunjukkan

bahwa Saudara-saudara sudah jemu dengan

hidup. Buktinya Saudara-saudara menipu diri

sendiri untuk menyelimuti kejemuan itu

dengan ngobrol-ngobrol, minum-minum, dan

tertawa-tawa.

Ketahuilah Saudara-saudara, Hamid

menyambung, menipu, mendustai, apalagi

menipu dan mendustai diri sendiri adalah

sangat menjemukan.

Samsu tersinggung: Apa maksud Saudara

dengan semua itu? Saudara menuduh kami

bahwa kami telah menipu diri sendiri?

Sedangkan Saudara tidak mengenal kami

sama sekali.

Hamid segera memotong sambil

tersenyum tenang: Buktinya, Saudara? Tidak

seorang pun dari Saudara-saudara itu yang

betul-betul memperlihatkan pribadi Saudara

yang sebenarnya. (Kepada Samsu kembali)

Saudara sendiri, misalnya, siapa Saudara itu

sebenarnya?

Saya? Siapa saya? Jawab Samsu. Saudara

mau tahu siapa saya? Saya adalah wakil dari

perusahaan NV “Melati” yang mengimpor

barang pecah belah dan makanan kaleng ....

Mendengar jawaban Samsu itu, Hamid

tertawa tergelak-gelak. Ha ha ha, aku sudah

menduga, bahwa Saudara akan memberi

jawaban yang lucu seperti itu. Ha ha ha. Nah,

lihatlah, mengapa Saudara mesti berbohong?

Mengapa Saudara tidak mau berterus terang

saja, bahwa Saudara itu seorang kiai?

Jangan bohong Kiai. Tak ada gunanya

Kiai membohongi orang lain. Lagi pula

berbohong dilarang oleh setiap agama. Tentu

hal itu Kiai juga ajarkan kepada murid Kiai,

bukan? Melihat pistol ditodongkan ke atas

dadanya, maka Samsu menjadi sangat gugup.

Demikian pula yang lain-lainnya. Sumantri

dan Mas Abu bergerak hendak lari, tapi

Pelajaran 2 Kegiatan

33

dengan suatu isyarat dengan ujung pistol,

Hamid memerintahkan supaya mereka tetap

duduk di tempatnya masing-masing.

Dengan tersenyum Sumantri kemudian

memandangi Hamid, lalu katanya: Dia agak

malu, Saudara, untuk mengakui terus terang

bahwa ia seorang kiai. Padahal saya pun tahu

pula bahwa orang ini memang seperti Saudara

katakan, seorang kiai.

Nah, benar toh apa yang kukatakan tadi?

Jadi, Saudara pun bisa melihat bahwa orang

ini mempunyai wajah seorang kiai, bukan?

Dan

(kepada Mas Abu)

, apa kata Saudara?

Tidakkah Saudara pun sependapat dengan

saya?

O, tentu, tentu. Sungguh Saudara, kalau

kutilik benar-benar, memang jelas sekali

bahwa Saudara ini mempunyai wajah seorang

kiai. Tapi, mengapa Saudara ributkan benar

hal itu? Ia kiai, habis perkara.

Aku bukan meributkan hal itu. Aku hanya

ingin mendengar dari pengakuannya sendiri,

dari mulutnya. Dengan aksi, Hamid

mengacungkan pistolnya. Kini tepat ditujukan

ke wajah Samsu.

Samsu menjadi putus asa: Baiklah

kuakui. Aku ini seorang kiai.

....

Sementara itu Hamid memanggil lagi

Rusman. Rusman masuk, lalu kata Hamid:

Coba tolong pegang pistolku ini. Jagalah

kawan-kawan kita ini, jangan sampai lari

keluar, karena di luar banyak angin. Nanti

mereka masuk angin.

Pistol diserahkan kepada Rusman, dan

setelah mereka berbisik-bisik lagi, maka

Hamid pindah lagi ke mejanya semula. Di

sana ia menulis sesuatu di atas secarik kertas

yang disobeknya.

Pistol diambilnya kembali dari Rusman,

lalu sambil beraksi dengan senjatanya ia

berkata lagi: Nah, Saudara-saudara, kami

sekarang hendak pergi, karena tugas kami

untuk menolong Saudara-saudara sudah

selesai. Akan tetapi sebelum berangkat, kami

ingin memberi kenang-kenangan kepada

Saudara-saudara sekalian. Dan kenang-

kenangan itu saya letakkan di atas meja itu

(menunjuk dengan ujung pistol).

Mari kita pergi, kata Hamid kepada

Rusman. Sambil mengarahkan pistolnya

kepada orang-orang, Hamid dan Rusman

mundur ke pintu, lalu menghilang cepat ke

luar. Setelah kedua orang itu pergi, orang-

orang itu serempak menarik napas panjang,

sedangkan Ratna bergegas mengambil kertas

dari meja Hamid tadi. Ketiga kawan-

kawannya segera mengerumuninya, ingin

tahu.

Ratna membaca keras-keras: Saudara-

saudara, dengan hati yang puas saya telah

berhasil membuka kedok yang selama ini

menutupi pribadi Saudara-saudara. Sekarang

silakan Saudara-saudara melihat di muka

kaca. Kaca tak 'kan memberi bayangan yang

palsu lagi kepada Saudara-saudara. Jelas akan

kelihatan siapa Saudara. Sedangkan saya

sendiri adalah seorang badut yang suka

membuka kedok orang-orang dengan sebuah

pistol kosong.

Pistol kosong? Kata ketiga laki-laki itu

hampir serempak. Kurang ajar. Kalau saja aku

tahu, bahwa pistolnya kosong ....

Ratna tenang saja, memandangi mere-

ka sambil geleng-geleng kepala. Akhirnya ber-

kata: silakan Tuan-tuan, kejarlah orang-orang

itu. Pintu sudah terbuka luas untuk Tuan-tuan.

Dan lampu-lampu di jalan cukup terang. Ingin

kulihat kepengecutan dan kepalsuan mengejar

kejujuran.

Pada saat itu, pelayan dan pegawai-

pegawai lainnya dari restoran itu masuk

dengan muka gugup-gugup.

(Layar cepat turun)

***

Setelah menyaksikan pementasan drama tersebut, kalian

dapat mengungkapkan identifikasi karakter tokoh-tokoh yang ada

serta deskripsi latar atau setting, seperti contoh berikut.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

34

Dalam pementasan drama tersebut terdapat tokoh utama

dan tokoh tambahan. Tokoh utama tersebut adalah Samsu, Mas

Abu, Sumantri, Ratna, Hamid, dan Rusman. Adapun tokoh

tambahannya adalah pelayan dan karyawan restoran lainnya.

Berdasarkan pementasan tersebut, saya melihat bahwa

pada dasarnya tokoh Abu, Samsu, dan Sumantri memiliki

karakter agak sombong, pengecut, dan penakut. Karakter tokoh

Hamid dan Rusman adalah seorang yang frustasi dan suka

iseng, sedangkan tokoh Ratna berkarakter tenang, tapi

pemberani. Adapun tokoh tambahan tidak ditonjolkan secara

jelas dalam pementasan.

Dilihat dari model penataan dan sesuatu yang terlihat pada

latar atau setting tempat yang digunakan adalah sebuah restoran

atau kafe. Bentuk meja dan desain ruangan yang ada

menunjukkan bahwa tempat tersebut merupakan restoran

mewah. Dari beberapa dialog menunjukkan bahwa latar waktu

peristiwa dalam cerita sekitar tahun 1950-an.

Adapun dilihat dari latar atau setting waktu, cerita tersebut

mengambil setting waktu pada malam hari, kira-kira pukul 10

malam. Hal ini ditunjukkan oleh jam dinding yang menempel di

dinding belakang meja kasir.

Setelah menyimak dan memerhatikan pementasan, kalian

dapat berapresiasi dengan cara menilai dan memberikan tanggapan

penilaian dan tanggapan terhadap pementasan tersebut. Contoh

tanggapan sebagai berikut.

1.

Ekspresi Fransiska sebagai tokoh Ratna cukup bagus, hanya

volume vokal yang kurang kuat dan intonasi yang kurang

tepat sedikit mengurangi kesampaian dialog yang diucapkan.

Namun, pada dasarnya pemeranan tokoh Ratna sudah

cukup bagus.

2.

Pemeranan tokoh Samsu cukup memikat. Sedikit ke-

kurangannya ketika terjadi adegan penodongan oleh Hamid,

ekspresi Samsu kurang menampakkan ketakutannya.

3.

Penataan dekorasi dan propertinya benar-benar artistik,

sederhana, tapi terkesan indah.

Uji Kemampuan 1

Kerjakan tugas berikut dengan cermat!

1.

Saksikanlah sebuah pementasan drama bersama kelompok

belajarmu secara utuh dari awal hingga akhir! Usahakan kamu

dapat menyaksikan drama tersebut secara langsung!

Sumber:

Dok. Penerbit

Pelajaran 2 Kegiatan

35

2.

Berikan apresiasimu mengenai pementasan tersebut berkenaan

dengan hal berikut!

a. Isi cerita yang meliputi unsur-unsur intrinsiknya.

b. Keaktoran yang meliputi penjiwaan, ekspresi, vokal, dan

kemampuan akting.

c. Tata panggung yang meliputi ketepatan penggunaan

properti serta artistiknya.

d. Tata lampu yang meliputi ketepatan penggunaan penca-

hayaan serta artistiknya.

e. Tata rias atau

make up

dan kostum yang meliputi

ketepatan penggunaan kostum serta artistiknya dan

karakter yang terbentuk.

f. Ilustrasi yang meliputi iringan musik pendukung.

3.

Sampaikanlah apresiasi tersebut dengan menyertakan alasan

dan data yang tepat!

4.

Bandingkanlah apresiasimu dengan milik temanmu, kemudian

analisislah persamaan dan perbedaannya!

Tulislah apresiasimu mengenai pementasan drama di buku tugasmu!

B. Menyampaikan Laporan Secara Lisan

Sebagaimana telah dikemukakan pada pelajaran sebelumnya,

laporan merupakan tulisan mengenai rangkaian cerita dalam suatu

kegiatan yang disusun menurut urutan ruang dan waktu. Laporan

yang baik akan membantu pembaca membayangkan kejadian yang

diceritakan tersebut. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif

untuk mempermudah pemahaman terhadap isi laporan.

Bacalah contoh laporan berikut dengan cermat dan teliti!

Boulevard UGM hingga Depan Vredeburg, Atmosfer Kaum Muda Jogja

Mengunjungi Jogjakarta tentu tidak akan

lengkap apabila tidak menjamahi ruang-ruang

publik yang selama bertahun-tahun

dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul dan

menjalin keakraban. Di tempat itu, Anda

dapat menikmati beragam aktivitas yang

digelar warga kota, menikmati kesenian

jalanan yang terdapat di situ, hingga

menyantap beragam hidangan khas.

Salah satu tempat yang menarik

dikunjungi adalah Boulevard Universitas

Gadjah Mada (UGM) yang terletak di bagian

terdepan universitas tersebut. Selama puluhan

tahun, tempat ini telah dijadikan ruang

menggelar kegiatan anak muda, kesenian, dan

olahraga. Dari pagi hingga malam, tempat

ini senantiasa berdenyut, tapi dengan tawaran

yang berbeda. Begitu pula setiap harinya,

mulai Senin hingga Minggu.

Saat petang adalah waktu yang paling

tepat untuk mengunjunginya. Biasanya,

banyak anak muda yang menggunakan tempat

ini untuk menggelar kegiatan

breakdance

hingga

skate

. Komunitas

bikers BMX

dan

komunitas berbagai jenis motor pun sering

menggunakan tempat ini untuk berkumpul.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalian

adalah dapat me-

nyampaikan laporan

dengan bahasa yang

baik dan benar secara

lisan.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

36

Sambil menonton kegiatan mereka, Anda

dapat menikmati beragam jajanan yang

ditawarkan.

Anda dapat berekreasi sambil

membugarkan raga di tempat ini. Biasanya,

setiap Minggu pagi Boulevard UGM

dimanfaatkan untuk jogging, bersepeda

santai, dan bermacam olahraga lainnya. Usai

rekreasi kebugaran itu, Anda dapat menikmati

hidangan menarik yang dijajakan, seperti

bubur ayam, nasi liwet solo, lontong opor,

dan beragam minuman.

Ruang publik lain yang cukup menarik

untuk menikmati suasana sore adalah kawasan

depan Benteng Vredeburg. Anda dapat

melihat kegiatan para musisi jalanan yang

biasa duduk di bangku-bangku yang terdapat

di sana. Di waktu-waktu tertentu, Anda juga

dapat menggelar pergelaran seni yang

dipentaskan di

hall

Monumen Serangan 1

Maret, persis di depan bangku-bangku di

kawasan itu.

Santapan sate kere yang dijajakan wanita-

wanita Madura pun pantas untuk dicoba.

Dengan Rp2.000,00 saja, Anda dapat

menikmati hangatnya sate ayam dan lontong

yang disajikan dalam pincuk (piring-piringan

yang dibuat dari daun pisang). Apabila ingin

membeli suvenir, Anda dapat berjalan sedikit

ke utara. Di situ Anda dapat menemukan

pedagang kaki lima yang menjajakan kaos,

gelang, kalung, dan suvenir lainnya.

Dari kawasan itu pula, Anda dapat

melihat dua bangunan bersejarah, selain

Benteng Vredeburg sendiri. Apabila menatap

ke depan, Anda dapat melihat Gedung

Agung. Gedung Agung ini sempat digunakan

sebagai istana presiden saat ibu kota

dipindahkan sementara ke Jogjakarta pada

tahun 1949. Adapun di sebelah kanan

kawasan itu, terdapat bangunan tua zaman

Belanda. Bangunan tua tersebut kini

dimanfaatkan sebagai kantor pos.

Nuansa serupa dapat dijumpai jika

berjalan ke timur dari kawasan Benteng

Vredeburg, tepatnya di wilayah Shopping. Di

sana, Anda dapat duduk santai menikmati

suasana malam yang dihiasi lampu-lampu

kota. Sementara, dari siang hingga sorenya,

Anda dapat menjajaki suasana pasar buku

Shopping yang telah lama dikenal

kelengkapannya. Di saat-saat tertentu, sebuah

galeri seni yang terdapat tidak jauh dari situ

menjadi tempat yang tepat untuk menikmati

karya seniman Jogjakarta.

(Sumber:

www.yogyes.com,

dengan pengubahan)

Sebuah laporan dapat disampaikan secara lisan. Berdasarkan

laporan tertulis, kalian dapat menyampaikan laporan tersebut secara

lisan. Dalam menyampaikan laporan secara lisan, perlu

memerhatikan hal-hal berikut.

1.

Memahami benar isi laporan secara utuh, lengkap, dan rinci

sebelum menyampaikannya.

2.

Menyampaikan laporan secara runtut atau kronologis, mulai

dari awal hingga akhir.

3.

Menjelaskan isi laporan berkaitan dengan pokok-pokok penting

atau inti dari laporan secara terperinci dan jelas.

4.

Menggunakan bahasa yang komunikatif, efektif, dan lugas.

5.

Menggunakan lafal atau artikulasi yang jelas serta intonasi

yang tepat.

Sumber:

http//:

image.google.co.id

Pelajaran 2 Kegiatan

37

Uji Kemampuan 2

Pahamilah laporan berikut dengan cermat dan saksama!

Ingkling Saja, Dapatkan Petak Sawah dalam Pesawat Terbang

Lempar

gacuk

-nya dan lompat-lompat

dengan satu kaki. Kelilingi setiap kotak dan

miliki sawah sebanyak-banyaknya, agar

lawan makin tak kuasa melompatkan kakinya.

Permainan apa itu? Ah, mungkin Anda sudah

lupa karena sudah berpuluh tahun tidak

memainkannya. Atau, mungkin Anda tidak

mengenalnya sama sekali sebab tinggal di luar

Indonesia hingga lebih biasa memainkan bas-

ket,

skateboard

, atau mungkin

playstation

.

Well, YogYES akan memberitahunya.

Permainan itu bernama

ingkling

, yang kira-

kira berarti berjalan atau melompat dengan

satu kaki. Seperti namanya, inti permainannya

adalah

melompat dengan satu kaki

. Sesuatu

yang harus dilompati adalah kotak-kotak yang

digambar di atas tanah atau lantai semen.

Sebagai alatnya, digunakan

gacuk.

Gacuk

adalah benda pipih yang dilemparkan ke

setiap kotak dan harus dilompati pada saat

bermain. Bahannya dapat berupa

kereweng

(pecahan genteng) ataupun pecahan tegel.

Gacuk

mesti dilempar ke semua kotak

yang dibuat, mulai dari kotak pertama hingga

kotak pertama lagi. Kotak yang berisi

gacuk

tidak boleh diinjak,

alias

mesti dilompati.

Gacuk

lawan juga tidak boleh terinjak, jika

terinjak akan terkena aturan

midak gacuk

(menginjak

gacuk

) sehingga giliran pun

berpindah ke peserta lain.

Gacuk

juga tidak

boleh terlempar ke kotak yang salah atau jatuh

pada garis antarkotak. Jika terjadi, giliran juga

akan berpindah ke peserta lain.

Setiap peserta berlomba untuk menjadi

orang pertama yang berhasil melemparkan

gacuk

ke semua kotak. Siapa yang lebih dulu,

dialah yang berhak membuat sawah pada

kotak tertentu. Namun, sebelum membuat

sawah, peserta mesti

ingkling

mengelilingi

kotak dengan

gacuk

yang ditaruh di telapak

tangan atas. Setelah mengelilingi kotak,

gacuk

tersebut dilemparkan ke kotak tertentu dengan

membelakangi arena permainan. Kotak

tempat jatuhnya

gacuk

itulah yang berhak

dibuat sawah.

Serunya anak-anak bermain

ingkling

hingga kini masih dapat ditemui di beberapa

kampung di Jogjakarta. Anda dapat mene-

muinya sekitar pukul 15.00 hingga sebelum

Magrib. Permainan ini kadang juga dimainkan

oleh anak-anak saat istirahat sekolah. Nah,

Anda yang pernah bermain mungkin sekarang

ingat pengalaman itu. Saat keringat bercucur-

an setelah bermain

ingkling,

lalu membeli

es limun di depan pagar sekolah dan akhirnya

masuk kelas dengan baju lusuh dan bau.

Sebenarnya, permainan yang juga sering

disebut

engklek

atau

engkling

ini cukup

beragam. Ada

ingkling

pesawat,

ingkling

gunung, dan

ingkling

kitiran.

Ingkling

pesawat

susunan kotaknya berbentuk serupa pesawat.

Adapun

ingkling

gunung dan

ingkling kitiran

(kincir angin) yang bentuknya serupa gunung

dan kitiran. Satu lagi adalah

ingkling saruk

yang dimainkan dengan susunan kotak

ingkling pesawat, tapi

gacuk

-nya di-

saruk

(ditendang menggunakan ujung kaki).

Ingkling

biasanya dimainkan oleh 2 anak

atau lebih. Apabila jumlah pemain lebih dari

2 orang, permainan dimulai dengan

hom pim

pa

untuk menentukan peserta yang lebih dulu

bermain. Jika peserta hanya 2 orang atau

hanya tinggal 2 orang yang beradu, maka

untuk menentukan giliran main dilakukan

ping sut

. Biasanya, setiap anak berebut hingga

kadang bermain curang dengan membalikkan

lagi telapak tangan atau mengganti jari yang

diadu.

Ada juga yang curang saat permainan

berlangsung. Misalnya, ada peserta yang

menarik kembali kakinya saat menginjak garis

agar giliran main tidak berpindah ke orang

lain. Saat bermain

ingkling saruk

, ada peserta

yang menarik kembali

gacuk

yang melebihi

garis batas. Ini juga dilakukan agar giliran

tidak berpindah. Sewaktu ada peserta yang

bermain curang inilah biasanya peserta lain

akan berteriak,

“Weeee, urik hayo!”

(= Wek,

curang) sambil tertawa-tawa mengejek.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

38

Bagian permainan yang seru adalah

ketika ada seorang peserta yang dominan

karena memiliki banyak sawah dan terletak

di kotak yang berurutan. Derai tawa biasanya

mengalir, sebab banyak peserta yang terjatuh

karena tidak berhasil melompati sawah

lawan. Setelah itu, banyak wajah cemberut

yang akan terlihat dari beberapa peserta,

kecuali wajah pemain dominan yang biasanya

tampak nyengir dengan bangga.

Lewat

ingkling

, anak-anak juga belajar

mencintai sesuatu yang berharga. Kadang,

ada anak yang menyimpan

gacuk

yang

dianggap selalu dapat memberi kemenangan

bagai sebuah

jimat

. Namun, di sini pula

keisengan anak juga mulai muncul. Secara

sengaja, ada anak yang berusaha membuang

gacuk lawan mainnya. Dari peristiwa itu,

pertengkaran kecil muncul di antara anak-

anak, yang ujungnya kadang berupa tangisan.

Nah, seru dan haru, kan? Anda yang ingin

menyaksikan permainan ini dapat menuju

beberapa perkampungan di Jogjakarta. Salah

satunya perkampungan di daerah Sewon,

Bantul, tempat YogYES menyaksikan

permainan sekaligus keceriaan anak-anak yang

bermain. Ingin memainkannya di waktu

senggang saat selesai berwisata? Coba saja.

Pasti seru dan mampu membuka kembali

ingatan masa kecil yang indah. Anda juga

dapat membuat petak sawah di atas pesawat.

Tentu yang dimaksud adalah petak-petak

ingkling

yang berbentuk serupa pesawat.

(Sumber:

www.yogyes.com,

dengan pengubahan)

Kerjakanlah perintah berikut dengan cermat dan benar!

1. Sampaikanlah laporan tersebut secara lisan dengan

memerhatikan artikulasi dan intonasi yang tepat!

2.

Mintalah pendapat temanmu berkenaan dengan kejelasan dan

kelengkapan isi laporan yang kamu sampaikan!

TAGIHAN

1.

Susunlah sebuah laporan kegiatan atau peristiwa yang kamu

lakukan atau ketahui di buku tugasmu!

2.

Sampaikanlah laporan tersebut secara lisan kepada teman-

temanmu!

3.

Mintalah penilaian kepada temanmu berkenaan dengan

kejelasan isi dan cara penyampaianmu!

C. Membaca Memindai Ensiklopedia atau

Buku Telepon

Membaca memindai merupakan salah satu teknik membaca

untuk mendapat informasi secara cepat dan tepat. Teknik ini biasa

digunakan untuk menemukan berbagai informasi dari buku

ensiklopedia, buku telepon, indeks buku, kamus, dan lain sebagainya.

Membaca memindai dilakukan dengan cermat dan penuh

konsentrasi.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalian

adalah dapat

menerapkan teknik

membaca memindai

untuk menemukan

informasi dari buku

ensiklopedia atau

buku telepon secara

cepat dan tepat.

Pelajaran 2 Kegiatan

39

Pada pembelajaran kali ini, kalian akan berlatih membaca

memindai untuk mendapatkan informasi dari sebuah buku telepon.

Ada dua jenis informasi dari buku telepon yang dikenal dengan

istilah halaman putih dan halaman kuning. Halaman putih memuat

daftar pemilik, alamat, dan nomor telepon yang bersangkutan.

Halaman kuning juga memuat hal demikian. Namun, dalam halaman

kuning disediakan indeks. Adanya indeks pada halaman kuning

akan mempermudah mendapatkan informasi produk dan jasa.

Informasi dalam buku telepon disusun secara alfabetis, yaitu

menurut urutan abjad. Perhatikan kutipan informasi dari buku

telepon berikut ini.

Dalam Buku Petunjuk Telepon, sistem

pencantuman nama, alamat, dan nomor

telepon disusun dengan kriteria sebagai

berikut.

1.

Jika ada beberapa nama yang digabung

menjadi satu dalam sebuah nama

perusahaan seperti misalnya: “Ali

Budiarjo, Nugroho, Reksodiputro Coun-

sellors at Law”, yang menjadi patokan

adalah nama yang disebut pertama.

2.

Nama perusahaan yang dimulai dengan

“The”, dalam BPT akan dicantumkan di

belakang nama perusahaan. Misalnya:

“Gideon International The”.

3.

Pemberian tanda baca dan karakter

khusus dalam suatu nama biasanya tidak

akan mengubah posisi susunan kata-

katanya dan sebaiknya diabaikan saja.

4.

Pencantuman nama disusun berdasarkan

urutan abjad, nama keluarga atau marga

diletakkan di depan nama pribadi.

Misalnya: Abdullah Harahap, akan

tercantum Harahap Abdullah.

5.

Pencantuman gelar, pangkat, singkatan

nama, dan sejenisnya diletakkan di

belakang nama keluarga dan nama

pribadi.

Misalnya:

– Drs. Hendra Kusuma, menjadi

“Kusuma Hendra Drs”.

– Brigjen Chaerudin Harahap, menjadi

“Harahap Chaerudin Brigjen”.

– M.B. Rudi Harahap, menjadi

“Harahap Rudi MB”.

6. Nama badan usaha atau nama

perusahaan diletakkan di depan sebutan

bentuk usahanya (PT, CV, dsb.).

Misalnya: CV Semangat Baja, menjadi

”Semangat Baja CV”.

7.

Sebutan lembaga, madrasah, yayasan,

sekolah, hotel, rumah sakit, asosiasi,

perkumpulan, persatuan, universitas,

institut, dan sebagainya diletakkan di

depan nama. Misalnya: Hotel Adem

Ayem, menjadi “Adem Ayem Hotel”.

8.

Untuk bidang usaha lainnya, seperti

apotek, asuransi, angkutan, biro,

bengkel, industri, karoseri, losmen,

pabrik, penginapan, majalah harian,

majalah mingguan, surat kabar, restoran,

supermarket, dan sebagainya diletakkan

di belakang nama perusahaannya.

Misalnya: Apotek Fiducia, menjadi

“Fiducia Apotek”.

(Sumber:

BPT 2007, Telkom Solo,

dengan

pengubahan

)

Sumber:

Dok. Penerbit

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

40

Contoh Halaman Putih:

A

Agus Hartono Yosodipuro

77B .......................................

716809

Agus Hendratmo Yos Sudarso 10

....................................

662698

Ahmad Mujib Sudirman 447 ..........................................

718191

B

Berseri Apotik Rajiman

220 ...........................................

740846

Binar Cahyo PT Slamet Riyadi 440 ................................

788280

Budiyono Malabar

304

..................................................

654567

C

CD Room Sutami

33 .....................................................

661108

Cakra Hotel Urip Sumoharjo

110 ...................................

346893

Citra Selluler Ahmad Dahlan 103 ...................................

851692

Citra Travel Gilingan Blok C ..........................................

727236

Supaya lebih memahami mengenai membaca indeks,

perhatikan salah satu petunjuk pembacaan indeks yang diambil

dalam buku Ensiklopedi Nasional Indonesia!

Cara Menggunakan Indeks

INDEKS ini sangat berguna untuk

mempermudah mencari keterangan di dalam

ENSIKLOPEDI NASIONAL INDONESIA (ENI)

.

Dengan indeks, Anda segera akan dapat

menemukan suatu entri yang Anda cari. Buku

indeks ini juga dapat memperluas wawasan

Anda. Misalnya, pada entri Aristoteles

terdapat 38 judul yang mengaitkan sarjana

ini dengan filsafat, ilmu bahasa, tata negara,

biologi, dsb. Contoh lain, pada entri Muis,

Abdul terdapat sederetan judul yang

mengaitkan sastrawan ini dengan berbagai

kegiatan politiknya, yang umumnya tak

banyak diketahui. Oleh karena itu, biasakan

melihat buku indeks ini dahulu sebelum

melihat entri lengkapnya di dalam ENI.

Judul indeks dicetak dengan huruf tebal

dan disusun berdasarkan abjad. Untuk

mempermudah mencari judul indeks, pada

halaman kiri atas dicantumkan judul indeks

pertama. Pada halaman kanan atas tercantum

judul indeks terakhir di kaki halaman itu.

Judul indeks umumnya diikuti dengan

keterangan yang ditulis dalam tanda kurung

kotak. Hal ini perlu karena sering kali judul

yang sama menunjuk pada masalah atau hal

yang berbeda.

Contoh:

Gelatik

[burung]

6

: 91

Gelatik

[pesawat terbang]

Industri Pesawat Terbang Nusantara

(Sejarah Perkembangan IPTN)

7

: 145

Apabila nomor jilid dan nomor halaman

disertakan langsung pada baris tersebut, ini

berarti bahwa judul indeks itu juga menjadi

judul artikel pada ENI. Jadi, pada contoh di

atas, pada ENI jilid 6, halaman 91, akan Anda

temukan entri berjudul

GELATIK

yang

membahas burung gelatik. Tetapi pesawat

terbang Gelatik tidak dibahas pada entri

tersendiri, melainkan pada entri

INDUSTRI

PESAWAT TERBANG NUSANTARA

, pada

ENI jilid 7, halaman 145. Hal yang dituliskan

dalam tanda kurung adalah subjudul entri.

Jadi,

Sejarah Perkembangan IPTN

adalah

subjudul pada entri

INDUSTRI PESAWAT

TERBANG NUSANTARA

.

Keterangan untuk judul kadang-kadang

tidak lengkap, tetapi akan menjadi lengkap

Pelajaran 2 Kegiatan

41

apabila dibaca bersamaan dengan kalimat di

bawahnya. Contoh:

Karmila

[novel karya]

Marga T.

10

: 159

Judul-judul yang tertera di bawah judul

indeks umumnya disusun berdasarkan abjad.

Pada indeks sering disertakan rujukan.

Contoh: Ganefo

Lihat

Games of the New

Emerging Forces

Perhatikan daftar indeks berikut!

16 Akromisin

Akromisin

[antibotika]

1

: 215

Akronim ABRI

Singkatan ABRI

15

: 70

Akrosentrik

[biologi]

Kromosom

9

: 182

Akrosin

[enzim]

Fertilisasi

5

: 283

Akrosom

[bagian sperma]

1

: 215

Aksara

[bahasa]

1

: 216

Aksara

[komputer]

1

: 125

Struktur Data

15

: 264

Aksara Kontrol

[komputer]

Alfanumerik

1

: 274

Aksara Onmun

Aksara [Perkembangan dan Penyebaran

Aksara]

1

: 220

Aksara Serang

[Makasar]

Makasar, Suku Bangsa

10

: 60

Aksara Silabis

1

: 222

Aksara Steno

Lihat

Stenografi

Aksayamati-nirdesa-sutra

[agama Buddha]

Vasubandhu

17

: 133

Akselerasi

[fisika]

1

: 222

Akselerasi

[pendidikan]

1

: 222

Akselerator Partikel

Akselerasi

1

: 222

Akselerator, Prinsi

p [ekonomi]

1

: 222

Akselerator Tiga Dimensi

[fisika]

Akselerometer

1

: 223

Akselerometer

[alat]

1

: 222

Navigasi (Mengikuti Rute)

11

: 52

Aksen

[bahasa]

1

: 223

Aksep

[ekonomi]

1

: 224

Wesel

17

: 291

Akseptasi Bank

[ekonomi] 1: 224

Akseptor

Keluarga Berencana

8

: 329

Akseptor, Hewan

Lihat

Inseminasi Buatan

Akseptor Keluarga Berencana

Lihat

Keluarga

Berencana

Akses

[komputer]

1

: 224

Diagnostik

4

: 338

Akses Langsung

[komputer]

Akses

1

: 224

Akses, Metode

[komputer]

Berturutan

3

: 416

Akses, Waktu

[komputer]

1

: 224

(Sumber:

Ensiklopedi Nasional Indonesia,

1997)

Artinya, untuk mencari informasi

tentang Ganefo, lihatlah entri Games of The

New Emerging Forces pada buku indeks ini.

Entri yang berhubungan erat dengan suatu

entri lain ditunjukkan oleh kalimat “Lihat

juga”. Contoh

Mania

[kedokteran]

Tranquilizer 16: 419

Lihat

juga Manik - Depresif

(Sumber:

Ensiklopedi Nasional Indonesia,

1997,

dengan pengubahan)

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

42

TAGIHAN

Uji Kemampuan 3

Guna mengetahui kemampuanmu dalam mencari informasi dari

sebuah buku petunjuk dengan cepat, bacalah kembali kutipan

informasi dari buku telepon yang terdapat pada halaman 39 dengan

saksama, kemudian kerjakan latihannya!

Kerjakan soal-soal berikut sesuai perintah di buku tugas!

1.

Berdasarkan teks kutipan informasi dari buku telepon tersebut

simpulkan beberapa informasi pokok yang dapat kamu tangkap!

2.

Deskripsikan cara jika kamu hendak mencari nomor telepon

hotel, dealer sepeda motor, restoran, dan kantor pegadaian di

kota?

Kerjakan di buku tugas.

1.

Tunjukkanlah cara menemukan nomor telepon sekolahmu

dalam buku petunjuk telepon daerahmu!

2.

Tunjukkanlah nomor telepon rumah salah seorang temanmu

yang berada di luar provinsimu dalam buku petunjuk telepon!

3.

Jelaskan cara mencari informasi mengenai

Palang Merah

Indonesia

di ensiklopedia!

4.

Tulislah informasi mengenai

PON

dari ensiklopedia!

5.

Jelaskan cara mencari infomasi mengenai

tengul

di ensiklope-

dia. Tulislah informasinya!

Tujuan Pembelajaran

Tujuan belajar kalian

adalah dapat menulis

sebuah naskah drama

dengan memerhatikan

keaslian ide.

Sumber:

Ensiklopedi

Umum untuk Pelajar,

2005

D. Menulis Kreatif Naskah Drama Satu Babak

dengan Memerhatikan Keaslian Ide

Pernahkah kalian mencoba menulis naskah drama? Menulis

drama tidak jauh berbeda dengan menulis cerita pendek maupun

prosa. Hal yang berbeda adalah bentuk penyajiannya. Cerita dalam

drama disajikan dalam bentuk dialog dari para pelakunya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun naskah

drama meliputi berikut.

1.

Tema

Tema harus relevan dengan tujuan pementasan.

2.

Konflik

Konflik cukup tajam ditandai oleh plot yang penuh kejutan

dan dialog yang mantap.

Pelajaran 2 Kegiatan

43

3.

Watak

Watak pelaku memungkinkan pertentangan yang memungkin-

kan ketajaman konflik.

4.

Bahasa

Bahasa yang digunakan mudah dipahami atau komunikatif.

5.

Mempunyai kemungkinan pementasan.

Sebelum kalian memulai menulis naskah drama, di bawah ini

dicontohkan sebuah petikan drama. Perhatikan contoh tersebut

sebagai bahan referensi kalian!

Prolog

:

Suasana hiruk-pikuk warga sipil

yang bingung dan ketakutan, di

sela-sela desingan peluru dan

dentuman mortir. Beberapa warga

terluka merintih, mengerang

kesakitan.

Warga sipil

:

Tolong ... tolong ...

tolonglah saya.

(seorang

warga merintih-rintih,

memohon pertolongan.

Beberapa tentara berlarian

dan tiba-tiba ...)

Komandan

: Tiaraap!!!

(terdengar suara

ledakan mortar bertubi-

tubi di sekitar wilayah

yang dilewati oleh

pasukan itu)

Awas!

Musuh menyerang dari

sisi sebelah utara! Sersan

lakukan strategi

srigunting.

Sersan

:

Siaap laksanakan!

(bergerak ke arah utara

dan menyusun strategi

yang telah diinstruksi-

kan).

(sementara itu, para

petugas PMI terus berge-

rak, merayap, mencoba

menyelamatkan korban

perang)

Koordinator PMI :

Dengarkan baik-baik!

Tampaknya ada korban

yang terluka di sebelah

rumah itu. Mari kita

segera ke sana.

Anggota PMI

: Mari, Pak. Mari.

(setelah

mendekat ke arah sumber

suara itu)

Lihatlah, Pak.

Satu keluarga sudah tiada.

Tinggal anak ini yang

masih selamat dan ia pun

harus rela kehilangan

lengan kirinya.

Koordinator PMI :

Tolong anak ini segera

dibawa ke pusat koman-

do. Sediakan tandu!!!

Jangan sampai terlambat!!

Jiwanya harus segera

diselamatkan. Ia sudah

banyak kehabisan darah.

Anggota PMI

:

Tapi, Pak, pertempuran di

luar sana masih mengeri-

kan. Bagaimana mungkin

kita bisa melewati itu

semua dengan cepat?

Koordinator PMI :

Sudah jangan banyak

komentar. Segera bawa

anak itu atau kita akan

menyesal nanti.

Anggota PMI

: Baiklah, Pak.

Komandan

:

(melihat para petugas

kemanusiaan terjebak di

tengah arena pertempur-

an. Ia segera mengeluar-

kan perintah)

Kopral,

bawa beberapa anak

buahmu. Lindungi para

petugas kemanusiaan itu

dan bawa segera keluar

dari pertempuran ini.

Laksanakan!

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

44

Kopral

:

Siaap. Laksanakan!!!

(sambil memberi hormat.

Setelah itu ia bergerak

sesuai dengan perintah)

Epilog

:

Begitulah suasana di medan

pertempuran. Perang tidak lagi

mengenal kemanusiaan. Tapi bagi

relawan kemanusiaan, ia hadir

justru untuk menjalankan misi

mulia, yakni menolong sesama anak

manusia, menolong siapa saja yang

terluka. Ia tak peduli siapa kawan

siapa lawan.

Bingkai Bahasa

Dalam teks drama

terdapat kalimat,

Tapi

bagi relawan

kemanusiaan, ia hadir

justru untuk

menjalankan misi mulia,

yakni menolong sesama

anak manusia, menolong

siapa saja yang terluka.

Penggunaan kata pada

klausa

yang terluka

menandakan bahwa

klausa tersebut sebagai

keterangan yang tidak

mutlak dipentingkan.

Dapat kamu amati

perbedaan penggunaan

yang

pada kalimat

berikut yang sifatnya

dipentingkan. Contoh:

Hal ini disebabkan

bagaimanapun upaya

pelestarian

yang

kita

lakukan, tidak akan

berarti apa-apa jika

warga tidak terlibat di

dalamnya.

Kreativitas penulisan hendaknya dikembangkan berdasarkan

keaslian ide dari pemikiran, imajinasi, atau perasaan kalian sendiri.

Naskah yang kalian tulis bukan merupakan jiplakan atau contekan

dari naskah orang lain. Penggunaan naskah atau buku lain sebagai

referensi diperbolehkan, asalkan jangan sampai mengurangi

keaslian ide kalian. Penulisan drama seperti contoh di atas dapat

kalian awali dengan sebuah prolog sebagai pengantar dan epilog

sebagai penjelasan akhir cerita.

Dalam menyusun dialog, pengarang harus benar-benar

memerhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-

hari. Pembicaraan yang ditulis oleh pengarang naskah drama adalah

pembicaraan yang akan diucapkan dan harus pantas diucapkan di

atas panggung. Bayangan pentas di atas panggung merupakan

tiruan dari kehidupan sehari-hari, maka dialog yang ditulis juga

mencerminkan pembicaraan sehari-hari.

Ragam bahasa dalam dialog tokoh-tokoh drama adalah bahasa

lisan yang komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis. Hal ini

disebabkan karena drama adalah potret kenyataan. Nuansa dialog

mungkin tidak lengkap dan akan dilengkapi oleh gerakan, musik,

ekspresi wajah, dan sebagainya.

Pelukisan watak pemain dapat langsung pada dialog yang

mewujudkan watak dan perkembangan lakon, tapi banyak juga

dijumpai pada catatan samping (catatan teknis atau keterangan).

Kesempurnaan sebuah naskah drama akan terlihat setelah

dipentaskan.

Uji Kemampuan 4

Simaklah teks ilustrasi cerita berikut dengan cermat!

Ninda sebagai anak orang yang berada

merasa dirinya terlalu dimanjakan oleh kedua

orang tuanya. Maklum, karena Ninda memang

anak tunggal dalam keluarga Ir. Hendra.

Ninda merasa kemanjaan yang diberikan

kedua orang tuanya telah melebihi batas

kewajaran dan justru menjadikan ia sulit

untuk belajar mandiri. "Jika mama dan papa

terus memanjakanku, bagaimana kelak aku

bisa hidup mandiri?" pikir Ninda setiap

menjelang tidurnya.

Keesokan harinya Ninda berkeputusan

untuk belajar hidup mandiri dengan cara

tinggal di asrama putri "Viona" milik

Pelajaran 2 Kegiatan

45

sekolahnya, meskipun asrama tersebut

terkenal dengan peraturan yang ketat dan

disiplin. Pagi harinya Ninda menyampaikan

tekad itu kepada kedua orang tuanya. Namun,

ternyata keinginan tersebut ditolak karena

kedua orang tua Ninda tidak tega melihat

Ninda tinggal di asrama.

Kerjakanlah soal-soal berikut dengan benar di buku

tugasmu!

1. Tulislah sebuah naskah drama satu babak dengan

memerhatikan keaslian ide dan kaidah penulisan naskah drama

berdasarkan wacana di atas!

2.

Tulislah dialog-dialog tersebut dengan pemilihan kata yang

menarik dan komunikatif!

3.

Buatlah konflik dalam dialog-dialog dalam drama tersebut

berakhir dengan

happy ending

(akhir bahagia)!

ensiklopedia, buku telepon, indeks

buku, dan kamus. Membaca

memindai dilakukan dengan cermat

dan penuh konsentrasi.

4. Cerita dalam drama disajikan dalam

bentuk dialog dari para pelakunya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam menyusun naskah drama

meliputi tema, konflik, watak, bahasa,

dan mempunyai kemungkinan

dipentaskan. Kreativitas penulisan

cerita drama dikembangkan berda-

sarkan keaslian ide dari pemikiran,

imajinasi, atau perasaan sendiri.

Dalam menyusun dialog harus

memerhatikan pembicaraan tokoh-

tokoh dalam kehidupan sehari-hari.

Ragam bahasa dalam dialog adalah

bahasa lisan yang komunikatif.

RANGKUMAN

1. Menanggapi unsur pementasan drama

adalah memberikan tanggapan

terhadap unsur pementasan drama

setelah menyaksikan sebuah pemen-

tasan drama. Unsur-unsur yang perlu

ditanggapi meliputi keaktoran, tata

panggung, tata rias, tata lampu, dan

ilustrasi.

2. Laporan merupakan tulisan mengenai

rangkaian cerita dalam suatu kegiatan

yang disusun menurut urutan ruang dan

waktu. Laporan yang baik disampaikan

dengan bahasa yang komunikatif.

3. Membaca memindai adalah teknik

membaca yang digunakan untuk

menemukan berbagai informasi dari

buku. Buku yang dapat dibaca dengan

teknik memindai antara lain buku

TAGIHAN

Kerjakan tugas berikut di buku tugasmu!

1.

Tentukanlah sebuah tema untuk kamu jadikan dasar menulis

naskah drama!

2.

Tentukan tokoh dan konflik berdasarkan tema tersebut!

3.

Tulislah dialog berdasarkan konflik yang dimunculkan oleh para

tokoh!

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

46

Evaluasi Pelajaran 2

Kerjakan di buku tugas!

1.

Perhatikanlah petikan drama berikut dengan cermat!

Sumur Tanpa Dasar

Karya: Arifin C. Noer

Bagian 15

Perempuan tua muncul membawa alat

kompres. Lonceng berdentang. Jumena

menjadi tenang dengan kompres itu.

P. Tua : Kalau saja Agan mau berdoa.

Jumena :

Saya sangat capek.

P. Tua : Agan terlalu keras bekerja. Agan tak

pernah istirahat.

Suara kecapi, sayup-sayup. Juga suara kodok.

P. Tua : Saya hampir tak bisa percaya ada

orang yang tidak pernah merasa

bahagia, apalagi anak yang seperti

Agan. Saya juga sebatangkara.

Suami saya sudah lama mati dan

anak saya satu-satunya pergi tidak

pernah berkabar lebih dari sepuluh

tahun. Memang saya merasa sepi

dan sedih, tapi setiap kali saya

masih bisa merasa bahagia kalau

saya sedang melakukan sesuatu

untuk orang lain. Saya bahagia

melihat orang lain bahagia. Dan

saya tidak habis mengerti kenapa

ada orang yang tidak bahagia.

Jumena :

Saya sangat sepi. Saya tidak pernah

punya anak. Saya selalu bertanya,

untuk apa segala hasil keringat saya

selama puluhan tahun ini?

P. Tua : Kenapa Agan tidak percaya Euis

sedang mengandung?

Jumena :

Sudah empat puluh tujuh kali ia

bilang begitu, dan ini yang keempat

puluh delapan.

P. Tua : Tapi bukan tidak mungkin kali ini

benar.

Jumena :

Mungkin dan tidak mungkin. Saya

betul-betul sendiri di dunia ini.

P. Tua : Maaf, Gan, apa tidak sebaiknya

Agan mengambil anak angkat?

Jumena :

Tidak! Saya pun tidak tahu kenapa.

Tapi saya tidak mau.

Sejenak tak ada percakapan.

P. Tua : Agan kelihatan mulai mengantuk.

Jumena :

Rasanya begitu.

P. Tua : Bagaimana kalau Agan mencoba

tidur di dalam?

Jumena :

Saya coba.

(Jumena bangkit

melangkah tetapi ragu)

P. Tua : Ada apa, Gan?

Berikan pendapatmu berkenaan dengan hal di bawah ini,

seandainya petikan tersebut dipentaskan! Tempatkanlah dirimu

sebagai seorang sutradara dan juga sebagai penonton!

a. Isi cerita yang meliputi unsur-unsur intrinsiknya.

b. Keaktoran, yang meliputi penjiwaan, ekspresi, vokal, dan

kemampuan akting.

c. Tata panggung yang meliputi ketepatan penggunaan

properti serta artistiknya.

d. Tata lampu yang meliputi ketepatan penggunaan

pencahayaan serta artistiknya.

Pelajaran 2 Kegiatan

47

e. Tata rias atau

make up

dan kostum yang meliputi

ketepatan penggunaan kostum serta artistiknya dan

karakter yang terbentuk.

f. Ilustrasi yang meliputi iringan musik pendukung.

2.

Cermatilah laporan berikut dengan teliti!

Melatih Kecermatan dengan Permainan Dakon

Dua orang gadis cilik duduk berhadapan

di sebuah pendopo rumah. Mereka

menghadap sebuah papan berlubang 16 yang

terisi biji-biji sawo. Rambut mereka

dikepang, wajah mereka tersenyum sehingga

gigi-gigi kecil mereka yang putih dan manis

terlihat. Sesekali, tangan mereka terangkat

bersama biji-biji sawo yang tergenggam.

Kegembiraan tampak dari wajah gadis mungil

yang kiranya sudah jelas sedang bermain

dakon

.

Ehm, di mana ya dapat menemukan

pemandangan itu? Kiranya tidak mudah,

apalagi banyak gadis kecil sekarang yang lebih

sibuk dengan boneka barbie kesayangannya.

Namun, YogYES berhasil menemuinya di

sebuah desa di wilayah Sewon, Bantul. Meski

tidak berlangsung lama, kegembiraan yang

terpancar tampak tidak berkurang. Jika ingin

melihat, silakan saja menuju perkampungan

itu. Namun, tentu lebih asyik jika memilih

memainkannya lagi.

Nah, biarkan YogYES mengingatkan lagi

segala hal tentang permainan yang sering juga

disebut

congklak

ini. Ada dua alat yang

diperlukan untuk memainkan

dakon

, yaitu

papan dakon yang memiliki 16 lubang.

Masing-masing 7 lubang di depan dan

belakang dan satu lubang di pojok kanan dan

kiri serta biji sawo. Inti permainannya adalah

mengumpulkan biji sawo di lubang pojok

yang menjadi milik kita. Menang atau kalah

ditentukan dari banyaknya biji yang berhasil

dikumpulkan.

Sebelum bermain, peserta melakukan

ping sut

dulu untuk menentukan siapa yang

bermain lebih dulu. Setelah itu, biji sawo

yang berjumlah 98 disebar dalam setiap

lubang di papan

dakon

, kecuali lubang di

pojok kanan dan kiri. Jadi, setiap lubang berisi

7 biji sawo dan setiap peserta memiliki 49

biji sawo yang tersebar di 7 lubang yang ada

di depannya. Permainan dimulai dengan

mengambil seluruh biji di satu lubang dan

menyebarnya satu per satu di lubang lain

secara urut.

Untuk menyebar biji, ada beberapa

aturan. Biji yang diambil dari satu lubang,

dimasukkan ke lubang berikutnya satu per satu

secara urut, termasuk ke lubang lawan. Jika

melewati lubang pojok yang menjadi milik

kita, maka satu biji yang kita genggam ditaruh

di sana. Namun, jika melewati lubang pojok

milik lawan, kita tidak boleh menaruh biji

sawo di dalamnya. Sebabnya, tentu saja agar

jumlah biji sawo milik lawan tidak

bertambah banyak.

Mau menang? Ada beberapa triknya,

semoga Anda masih ingat. Misalnya,

sebelum bermain, peserta memilih dahulu

biji pada lubang mana yang akan disebar.

Tujuannya agar biji terakhir dari kumpulan

biji yang disebar dapat jatuh di lubang yang

kosong. Apabila biji jatuh di lubang yang

kosong, Anda dapat

mikul

atau

nembak.

Dan,

jika berhasil, akan makin banyak biji yang

terkumpul di lubang pojok milik Anda. Ini

berarti Anda dapat memenangkan permainan.

Supaya dapat

mikul

atau

nembak

, ada

syaratnya. Mikul atau memikul dapat

dilakukan jika biji terakhir yang disebar jatuh

ke lubang kosong milik lawan. Jadi, Anda

dapat mengambil biji yang berada di kanan

dan kiri lubang kosong itu untuk ditaruh di

lubang pojok milik Anda. Sementara

nembak

atau menembak dapat dilakukan jika biji

terakhir yang disebar jatuh ke lubang kosong

milik Anda. Anda dapat mengambil biji di

lubang lawan yang ada di seberang lubang

kosong milik Anda.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

48

Nah, bagaimana? Ingin memainkannya

lagi. Anda dapat membeli alat-alat

permainannya di beberapa toko di Jogjakarta.

Beberapa toko menjual papan dakon yang

berbahan plastik, dengan biji yang terbuat

dari plastik pula. Namun, ada juga toko yang

menjual alat permainan dari bahan kayu, tapi

dengan harga yang tentu lebih mahal. Banyak

orang justru membeli peralatan dakon dari

kayu hanya untuk hiasan.

Saat main, mungkin Anda akan dapat

mengingat kecurangan-kecurangan yang

pernah Anda lakukan. Misalnya, berusaha

mengecoh pandangan lawan sehingga dapat

menyembunyikan satu atau dua biji agar biji

terakhir yang disebar jatuh di lubang kosong.

Atau, kecurangan-kecurangan lain yang

kadang membuat permainan ini menjadi

lebih seru. Coba ingat-ingat lagi apa yang

pernah Anda lakukan saat bermain dakon.

Pasti Anda akan tertawa sendiri mengenang-

nya.

Bagi Anda yang belum pernah

memainkannya, inilah saatnya mencoba.

Banyak pakar yang percaya bahwa lewat

permainan ini kemampuan berhitung dan

kecermatan melihat dapat dilatih. Tertarik?

(Sumber:

www.yogyes.com,

dengan pengubahan)

Kerjakanlah dengan cermat dan teliti!

a. Tuliskanlah pokok-pokok penting dalam laporan tersebut!

b. Bagaimanakah garis besar isi laporan di atas?

3.

Bacalah secara cermat untuk mengetahui kemampuanmu

dalam membaca memindai sebuah buku ensiklopedia berikut

ini!

Pembalikan Urutan Nama

Agar sesuai dengan kaidah internasional,

entri-entri biografi yang terdiri atas dua kata

atau lebih disusun berdasarkan nama keluarga

terlebih dahulu. Untuk biografi orang Indo-

nesia, ini berarti bahwa banyak nama yang

akan dibalik penulisannya. Misalnya,

keterangan lengkap mengenai Ali

Sastroamidjojo dapat dicari pada entri

SASTROAMIDJOJO, ALI

. Akan tetapi, untuk

mempermudah pembaca, dimuat juga entri

ALI SASTROAMIDJOJO

sebagai entri rujukan

silang. Pada entri ini akan dicantumkan:

ALl SASTROAMIDJOJO

.

Lihat

SASTROAMIDJOJO, ALI.

Supaya mempermudah pembaca

menemukan informasi, jika entri terdiri atas

dua kata atau lebih, entri disusun berdasarkan

hal yang terpenting. Sebagai contoh, uraian

lengkap mengenai ikan arwana akan dimuat

dalam entri

ARWANA, IKAN

karena

umumnya pembaca cenderung akan mencari

entri

ARWANA

. Demikian juga Sungai

Kahayan dan Provinsi Sulawesi Tengah akan

ditulis secara lengkap pada entri berjudul

KAHAYAN, SUNGAI

dan

SULAWESI

TENGAH, PROVINSI.

Secara umum, entri geografi dan biografi

akan mengikuti pola ini. Entri lain yang akan

mengikuti cara penulisan seperti ini adalah

entri mengenai candi, suku bangsa, bahasa,

dan lain-lain.

Pada beberapa bangsa, misalnya Cina,

Korea, dan Vietnam, nama keluarga

umumnya telah ditaruh di depan. Nama

demikian tidak dibalik. Jadi Zhou Enlai dan

Ho Chi Minh masing-masing akan ditulis

lengkap pada

ZHOU ENLAI

dan

HO CHI

MINH.

(Sumber:

Ensiklopedi Nasional Indonesia 1,

dengan

pengubahan)

Pelajaran 2 Kegiatan

49

Kerjakanlah dengan cermat dan teliti!

a. Apa sajakah informasi penting yang dapat kamu tangkap

dari teks di atas?

b. Deskripsikan cara menemukan informasi berkaitan

dengan tokoh nasional: B.J. Habibie, H.O.S.

Cokroaminoto, Dr. Radjiman Wedyodiningrat, serta tokoh

internasional: Mahatma Gandhi, George Washington,

Jalaluddin Rumi, dan Michael Jackson!

c. Bagaimana cara menemukan informasi pada soal b dengan

melalui buku indeks?

4.

Perhatikanlah ilustrasi cerita berikut!

Dalam rangka hari jadi sekolahmu, OSIS

mengadakan lomba antarkelas dalam bidang

pengetahuan umum. Peserta lomba tersebut

adalah tim dari setiap kelas di sekolahmu.

Sehubungan hal tersebut, kamu bermaksud

mengikutkan Rino sebagai salah satu anggota

dalam tim kelasmu. Namun, anggota tim

yang lain menolak kehadiran Rino karena

mereka menganggap Rino tidak dapat diajak

bekerja secara tim. Rino merupakan salah satu

siswa yang memiliki prestasi bagus di antara

teman-teman sekelasmu. Setiap mata

pelajaran dapat ia pahami dengan mudah dan

cepat. Pengetahuan dan wawasannya pun

cukup luas. Namun sayangnya, Rino memiliki

sifat yang cenderung egois. Ia sangat sulit

sekali dimintai bantuan untuk turut

membantu belajar teman-temanmu. Dalam

bergaul pun Rino cenderung cuek dan masa

bodoh terhadap teman-temannya. Karena itu,

ia hanya memiliki beberapa teman dan satu

kebetulan, kamu adalah teman dekat Rino.

Kerjakanlah dengan cermat dan benar.

a. Tulislah sebuah naskah drama satu babak dengan

memerhatikan keaslian ide dan kaidah penulisan naskah

drama berdasarkan wacana di atas!

b. Berikan judul yang menarik pada naskah yang kamu buat!

c. Gunakan diksi yang tepat dan menarik!

d. Buatlah konflik dalam dialog-dialog pada drama tersebut

dan berakhir dengan

happy ending

!

5.

Perhatikan keterangan berikut!

Buku Petunjuk Telepon

Halaman Putih

HALAMAN INFORMASI

Halaman ini dapat Anda temukan pada

bagian paling depan BPT Halaman Putih.

Halaman ini berisi informasi khusus

mengenai telekomunikasi sesuai keperluan

masyarakat di wilayah tersebut.

HALAMAN DAFTAR DEPARTEMEN, LEMBAGA

NEGARA & LEMBAGA NONDEPARTEMEN

Halaman ini berisi daftar lembaga

negara, Departemen dan Nondepartemen

yang diurut berdasarkan abjad nama lembaga

tersebut. Halaman ini dapat Anda temukan

setelah Halaman Informasi.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMP Jilid 2

50

HALAMAN DAFTAR LAYANAN INFORMASI

UMUM

Halaman ini berisi nama, alamat, dan

nomor telepon beberapa instansi yang

umumnya diperlukan oleh masyarakat umum.

Informasi ini dicantumkan setelah Halaman

Informasi.

Misalnya: Rumah Sakit, Wartel,

Kedutaan Besar, PAM, PLN, dst.

HALAMAN DAFTAR PELANGGAN TELEPON

Halaman ini berisi nama, alamat, dan

nomor telepon. Untuk menemukan nama,

alamat, dan nomor telepon yang diinginkan,

Anda dapat melihat petunjuk halaman yang

mencantumkan awalan nama sesuai dengan

nama pelanggan telepon yang Anda cari.

Contoh:

Benny ... Anda dapat mencari pada halaman

yang mencantumkan awalan 3 huruf BEN

s/d BER

Bennet

...............................

458-5623

Benni

..................................

536-9854

Ben

ny .................................

569-8954

Beno

...................................

485-9632

(Sumber:

BPT 2007, Telkom Solo

, dengan

pengubahan)

Kerjakan tugas berikut dengan tepat!

a. Apakah isi Halaman putih?

b. Bagaimanakah cara menemukan nama, alamat, dan

nomor telepon yang diinginkan?

c. Deskripsikan kembali Buku Petunjuk Telepon Halaman

Putih dengan bahasamu sendiri!